Pidato Persiapan Nikah

Sebelum kita berangkat ketempat berlangsungnya acara, ada yang ingin gw sampaikan:

Assalamu ‘alaikum wahmatullahi wabarakatuh

Innalhamdalillah wa lahaula wala kuwwata ilabillah. Allahuma sholli ala Muhammad.

Papah, mamah, kakak,  adik, nenek, uwa, om, tante dan sepupu-sepupu.

Alhamdulillah kita bisa ngumpul disini dalam keadaan Iman dan Islam serta sehat. Hari ini Reta akan melangsungkan acara akad nikah dilanjut dengan walimatul-nya. Dari lubuk dan kerendahan hati Reta yang paling dalam, Reta ingin yang hadir disini untuk membukakan pintu maaf kepada Reta atas segala khilaf dan alpa. Seiring dengan itu, Reta juga ingin mengucapkan terima kasih, Jazakumullah khairan kepada orang-orang yang jadi bagian dari acara ini.

Dimulai dengan bacaan “Bismillahirahmanirahim” Reta nanti insya ALLAH akan membawa satu buah keluarga besar kedalam keluarga besar yang Reta punya sekarang. Sekiranya bisa dibukakan pintu penerimaan yang luas atas keluarga besar yang baru nanti. Reta dan calon isteri nantinya membuka pintu kritik dan saran dalam perjalanannya sebagi keluarga kecil yang baru.

Demikian yang ingin Reta sampaikan. Billahitaufik wal hidayah wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Filed under: Pernikahan, cinta, Keluarga, Pernikahan

Undanganku yang Tertunda

Sediiiiiih, kecewa, dan yang pasti introspeksi diri. Itu yang gw tangkep malam ini(18/07/09). Mendengar perkataan teman bahwa ada yang menanyakan undangan walimatul ‘ursy gw. Dari cerita dia sih sepertinya temen gw itu sedikit kecewa.

Dari sejak awal gw ingin ngadakan ini memang teman-teman gw tidak termasuk daftar orang yang dibagian undangan cetak secara personal. Mereka hanya akan diwakili oleh satu undangan cetak yang berlaku untuk semua. Terlebih saat ini mobilitas(internet) orang sangat gampang. Lewat event FB sudah, lewat blog sudah. Dan memang menjadi belakangan masalah undangan cetak ini.

Akibat salah pengertian juga, akhirnya undangan cetak sampe kerumah bertambah 100 lagi. Setelah dikira-kira, ada inisiatif gw untuk menyebarkan ke teman-teman yang sedari awal tidak dapat undangan cetak, daripada menjadi mubazir. Insya ALLAH sama sekali tidak ada perasaan ini menjadi barang “sisa”.

Filed under: Pernikahan, cinta, Keseharian, Pernikahan, Teman